9 Hal yang Perlu Diperhatikan Brand Fashion agar Sukses di Masa Depan versi Mary Meeker

Written on June 17, 2019 by Katarina Anggiasinta

mf_meeker_f.jpg Mary Meeker (Foto: Wired.com) Mary Meeker adalah seorang mantan analisis Wall Street yang menjadi terkenal karena kemampuannya untuk secara akurat memprediksi kinerja internet di bidang saham pada masa mendatang. Laporannya Tren Internetnya diterbitkan pada tahun 1995, menjadi acuan bagi para eksekutif teknologi diseluruh dunia.

download.jpg Fashion (foto: elle.com) Dalam mode, cara produk dibuat dan dikonsumsi telah berubah secara signifikan selama seratus tahun terakhir, para pemimpin industri sadar akan fakta bahwa sukses di pasar saat ini membutuhkan kemauan lebih untuk berkembang jika mengingat pergeseran besar yang ditimbulkan oleh internet. Berikut ini sembilan pengamatan kunci dari laporan Meeker bahwa setiap pemimpin mode harus memikirkan:

Ilustrasi-penggunaan-Internet-menggunakan-smartphone-Huffington-Post.jpg Ilustrasi internet (foto: sipayo.com)

  1. Lebih dari setengah dari orang-orang di dunia adalah pengguna internet. Ini bisa berdampak positif maupun negatif tergantung perusahaan mode itu sendiri. Penggunaan internet dapat meningkatkan penjualan apabila produsen menyediakan sarananya, dapat melalui media sosial, e-commerce, website dan lain sebagainya. Pertumbuhan pengguna internet terbesar datang dari wilayah Asia-Pasifik terutama Cina yang menjadi area kunci pertumbuhan penjualan untuk merek fashion. Yang penting diketahui dari hal ini adalah berapa lama yang dihabiskan setiap orang untuk berselancar di internet setiap harinya?

20190524094953.jpg Media Sosial (foto: covesia.com) 2.YouTube dan Instagram adalah platform yang paling banyak mendapat bagian waktu yang dihabiskan di internet Berdasarkan data riset dari WeAreSocial.Net dan Hootsuite, negara dengan pengguna instagram paling banyak di dunia adalah Amerika Serikat. Meskipun begitu perkembangan internet yang begitu cepat membuat persaingan antar media menjadi lebih ketat.

echo-family-100737285-large.jpg Alexa Amazon (foto: techHive.com)

  1. Merek fashion tidak boleh tidur dengan voice-activated selling Salah satu contohnya adalah perangkat Alexa. Sebuah teknologi baru yang diciptakan agar dapat berfungsi sebagai asisten pribadi ini, baru saja diluncurkan pada tahun 2019. Namun penjualannya sudah menyentuh angka seratus juta di web Amazon. Sementara Echo Look, sebuah kamera Amazaon yang difungsikan oleh suara, yang berfungsi untuk menawarkan saran gaya serta membuat keputusan pembelian justru kurang diminati. Merek fashion harus lebih kreatif untuk menciptakan fasilitas yang menarik bagi konsumen.

ecommerce.jpg Ilustrasi e-Commerce (foto: 99firms.com) 4.E-Commerce masih tumbuh, tetapi begitu juga ritel fisik. Kehadiran eCommerce membantu memperoleh pangsa pasar lebih besar sekitar 15% di Amerika Serikat. Namun para merek dagang tidak boleh terlena dengan pertumbuhan ekonomi ini. Sebabnya kehadiran eCommerce dan ritel fisik saling berhubungan. Ritel fisik sangat penting bagi fashion karena dibutuhkan keterlibatan langsung para konsumennya. Nah, inilah yang menjadi tugas bagi para merek dagang untuk tetap memfungsikan kedua media tersebut dengan efektif.

netz.id.jpg Instagram dan Snapchat (foto: netz.id)

  1. Iklan digital terus mendominasi Penurunan iklan di media cetak mungkin tidak terlalu mengejutkan. Namun kehadiran video online yang menjamur di desktop maupun mobile jauh melampaui iklan di televisi. Apalagi didukung dengan kehadiran media sosial. Hal ini juga berdampak pada penjualan jika merek dagang memiliki media jual-beli di internet.

sederet.com Ilustrasi Grafik Naik (foto: sederet.com)

  1. Akuisisi pelanggan, biaya meningkat. Banyak diantara merek dagang yang merintis usaha bisnis mulai dari ritel fisik baru merambahkan ke digital. Padahal pemasaran digital dapat berfungsi secara efektif. Wawasan utama yang diberikan oleh Meeker adalah dimana sebuah brand harus melaksanakan pemasaran yang efektif dan efisien. Apabila produknya bagus, konsumen akan senang dan merekomendasikannya kepada kerabat yang lain. Tantangan bagi merek adalah untuk menghindari tabrakan pengeluaran berlebihan pada akuisisi pelanggan, terutama ketika banyak dari pelanggan tersebut tidak akan pernah kembali.

exabytes.co.id.jpg Ilustrasi Konsumen (foto: exabytes.co.id)

  1. Konsumen menjadi bagian dari produk, bahkan sebelum produk itu selesai di desain. Meeker memberi tahu salah satu perusahaan yang paling menarik, yaitu China’s Phinduoduo. Dimana mereka menguji respon konsumen terhadap barang-barang yang akan diluncurkan. Beberapa perusahaan seperti StitchFix dan WhoWhatWear sudah melakukan metode ini, namun ini belum efektif jika diterapkan pada mode fashion tinggi.

  2. Pembuatan dan penyebaran gambar meningkatkan produk merek. Penyebaran informasi yang dilengkapi dengan gambar sekarang begitu mudah, dapat melalui instagram maupun snapchat.

kompasiana.com Ilustrasi Kunci Sukses (foto: kompasiana.com) 9.Personalisasi adalah kunci, tetapi lebih sedikit tentang produk dan lebih banyak tentang layanan. Layanan yang dipersonalisasi adalah pendorong konversi utama. Itu karena data – digabungkan dengan kecerdasan buatan dapat membantu merek meningkatkan kepuasan pelanggan.

Apakah perusahaan mode dapat mengikuti sembilan hal yang direkomendasikan oleh Mary Meeker?